SimakAturan dan Informasi Lainnya di Sini! Keluarga. Bacaan Zikir Paling Dahsyat, Yuk Amalkan setelah Sholat! Bacaan Surat An Nasr Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin, dan Artinya. Keluarga. 13 Hadis tentang Menghargai Waktu dan Keutamaannya, Salah Satunya Jangan Menyia-nyiakan Waktu! Keluarga. Baca Selanjutnya.
DalamQur’an surat al-Hujurat, terdapat persesuaian dengan ayat sebelumnya, yaitu ayat 10 dan ayat 14 yang berbunyi: Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.(QS. Al-Hujurat: 10)
A Apakah takdir beda dengan qada dan qadar? Qadha adalah ketetapan Allah SWT sejak sebelum penciptaan alam semesta (zaman azali). Penetapan qadha sesuai kehendak Allah SWT, tentang berbagai hal yang berhubungan dengan makhlukNya. Sedangkan qadar adalah perwujudan ketetapan Allah SWT (qadha) yang sering disebut takdir.
Vay Tiền Nhanh.
- Perilaku taat, kompetisi dalam kebaikan, dan etos kerja adalah contoh perilaku terpuji yang jika dilakukan dengan sungguh-sungguh akan mengantarkan seorang muslim pada kebahagiaan di dunia dan di mengajarkan perilaku terpuji dan akhlak mulia kepada umatnya. Perilaku terpuji ini ada yang berkaitan dengan Allah hablum minallah, dengan orang lain hablum minannas, dan dengan diri terpuji yang dikerjakan dengan ikhlas akan menguatkan iman kepada Allah dan membuat harmonis hubungan sesama muslim. Perilaku mulia di atas merupakan bagian dari akhlak mulia yang merupakan misi ajaran Islam secara universal, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak,” Baihaqi. Berikut ini penjelasan mengenai perilaku taat, kompetisi dalam kebaikan, dan etos kerja yang tinggi, sebagaimana dikutip dari buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 2014 yang ditulis Mustahdi dan Mustakim. 1. Perilaku Taat pada Allah Perilaku taat kepada Allah ini termasuk bagian fastabiqul khairat yang secara bahasa dapat diartikan sebagai bersegera mentaati, menerima, dan mengikuti perintah atau syariat Allah kepada Allah SWT adalah cara untuk memanfaatkan anugerah hidup sebaik-baiknya. Hakikat menjadi seorang muslim adalah tunduk pada perintah Allah SWT yang tertuang dalam Al-Quran dan sunah Rasulullah SAW. Seseorang yang tunduk dan taat pada Allah SWT akan memperoleh ketentraman hati dan kebahagiaan hidup, sebagaimana tertera dalam Al-Quran surah Al-A'raf ayat 96 “Jikalau sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pastilah ia akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan ayat-ayat kami, maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya,” QS. Al-A’raf 96. Ketaatan paling tinggi adalah tunduk pada aturan Allah, kemudian di bawahnya pada sunah Nabi Muhammad SAW. Di bawahnya lagi, ada sikap tunduk pada pemimpin, baik pemimpin pemerintah, negara, daerah, maupun pemimpin yang lain, termasuk pemimpin keluarga. “Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul [Muhammad], dan Ulil Amri [pemegang kekuasaan] di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah [Al-Qur’an] dan Rasul [sunahnya], jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama [bagimu] dan lebih baik akibatnya," QS. An-Nisa 59. 2. Berkompetisi dalam kebaikan Allah SWT menciptakan manusia dalam keadaan berbangsa-bangsa, berbeda warna kulit, dan beragam suku-sukunya. Perbedaan itu jangan sampai menjadi sebab untuk saling menyalahkan, menindas, dan merendahkan satu sama lainnya. Berdasarkan perbedaan tersebut, Allah memerintahkan hambanya untuk saling berlomba-lomba dalam meraih kebaikan, sesuai dengan kadar kemampuan dan potensinya masing-masing. Dalil berlomba-lomba dalam kebaikan ini tergambar dalam firman Allah SWT surat Al Maidah ayat 48."Untuk setiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Kalau Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat [saja], tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap karunia yang telah diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu diberitahukan-Nya kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu perselisihkan,” QS. Al-Māidah 48.Selain itu, berkompetisi dalam kebaikan juga tergambar dalam firman Allah di Surat Al-Baqarah ayat 148. "Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya pada hari kiamat. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu." Al-Baqarah ayat 148. Rasulullah SAW pun mendorong umatnya untuk selalu berlomba dalam kebaikan seperti yang dituliskan HR. Muslim. “Bersegeralah melakukan amal-amal saleh kebajikan. Sebab sebuah fitnah akan datang bagai sepotong malam yang gelap. Seseorang yang paginya mukmin, sorenya menjadi kafir. Dan seseorang yang sorenya bisa jadi mu’min, paginya menjadi kafir. Ia menjual agamanya dengan harga dunia.” Setidaknya terdapat dua alasan kenapa umat Islam harus berlomba-lomba melakukan kebaikan. Pertama, tidak ada yang tahu kesempatan hidup manusia. Seorang muslim harus memanfaatkan waktunya sebaik mungkin untuk melakukan kebaikan. Kematian bisa saja datang secara tiba-tiba tanpa diketahui waktu pastinya. Karena itulah, kesempatan berbuat kebaikan jangan sampai ditunda-tunda dan diakhirkan. Kedua, ketika terjadi kompetisi dalam kebaikan, maka satu sama lain akan saling termotivasi sehingga membentuk suatu lingkungan Islami yang kondusif. Lingkungan yang kondusif akan menjadikan kebaikan tersebut sebagai kebiasaan baik yang konsisten dilakukan. Tentang berkompetisi dalam kebaikan ini, Allah SWT berfirman “Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri.” QS. Al-Isra7 3. Etos kerja yang tinggi Bekerja adalah kegiatan penting yang harus dilakukan semua manusia. Dalam Islam, orang yang bekerja dengan etos tinggi memperoleh pahala dan berkah di sisi Allah SWT Hal ini tergambar dalam firman Allah dalam surah At-Taubah ayat 105 “Dan katakanlah, 'Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu juga rasul-Nya dan orang-orang mukmin, dan kamu akan dikembalikan kepada [Allah] yang maha mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan,” QS. At-Taubah [9] 105.Dalam ayat lain, Allah berfirman tentang sikap terpuji dalam agama Islam iniMaka apabila engkau telah selesai dari suatu urusan, tetaplah bekerja keras untuk urusan yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap. asy-Syarh 7-8 Memiliki etos kerja tinggi adalah salah satu akhlak mulia seorang muslim pada dirinya sendiri. Etos kerja yang tinggi, serta tidak berpangku tangan pada orang lain adalah teladan dari Rasulullah SAW, sebagaimana sabda beliau "Barangsiapa yang pada waktu sore merasa lelah karena pekerjaan kedua tangannya [bekerja keras] maka pada saat itu dosanya diampuni,” Thabrani. Di hadis yang lain, beliau juga bersabda “Tidak seorang pun yang makan lebih baik daripada makan hasil usahanya sendiri," Bukhari.Demikian 3 sikap terpuji dalam Islam yang sebaiknya kita amalkan, yaitu perilaku taat, kompetisi dalam kebaikan, dan etos kerja yang juga Mengenal Perilaku Setia Kawan, Kerja Keras & Penyayang dalam Islam Arti Sikap Berbaik Sangka dan Simpati dalam Islam serta Contohnya Cara Membiasakan Perilaku Terpuji Percaya Diri, Tekun, dan Hemat - Pendidikan Kontributor Abdul HadiPenulis Abdul HadiEditor Dhita KoesnoPenyelaras Yulaika Ramadhani
Aktivitas Siswa 1. Carilah ayat dan hadis yang berhubungan dengan ketaatan pada aturan2. Jelaskan pesan-pesan yang terdapat pada ayat dan hadis yang kamu temukanitu!3. Hubungkan pesan-pesan ayat dan hadis tersebut dengan kondisi di lingkunganmasyarakat yang kamu temu! Ayat Al Qur'an yang berhubungan dengan ketaatan kepada aturan adalah يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَطِيْعُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوا الرَّسُوْلَ وَاُولِى الْاَمْرِ مِنْكُمْۚ فَاِنْ تَنَازَعْتُمْ فِيْ شَيْءٍ فَرُدُّوْهُ اِلَى اللّٰهِ وَالرَّسُوْلِ اِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۗ ذٰلِكَ خَيْرٌ وَّاَحْسَنُ تَأْوِيْلًا. Sedangkan hadis yang berhubungan dengan ketaatan kepada aturan adalah لَا طَاعَةَ فِي مَعْصِيَةٍ إِنَّمَا الطَّاعَةُ فِي الْمَعْرُوفِ. Pesan terkandung dalam ayat dan hadis tersebut adalah kita harus selalu taat kepada aturan yang berlaku dalam masyarakat selama tidak dalam hal kemasiatan atau hal yang Allah larang. Hubunngan dari pesan tersebut dengan ondisi di lingkungan masyarakat adalah banyak masyarakat yang tidak mengamalkan isi pesan yang terkandung dalam ayat dan hadis tersebut. Hal ini dapat dilihat kepada banyak orang yang melakukan kemasiatan atau hal yang Allah larang. Pembahasan Taat kepada aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari merupakan salah satu perilaku yang sesuai dengan tuntunan ajaran agama islam. Taat kepada aturan yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari adalah ketaatan kepada aturan yang tidak bertentangan dengan aturan yang telah Allah tetapkan. Pelajari lebih lanjutMateri tentang cara yang dapat dilakukan dalam membaca Surah AL Falaq tentang Surah Al Kafirun tentang kandungan Surah At Tin ayat yang ke 2 jawabanKelas XMata pelajaran Agama IslamBab Al-Qur'an dan Hadis adalah Pedoman HidupkuKode soal SPJ3
ayat dan hadis yang berhubungan dengan ketaatan pada aturan