SuratAl-Zalzalah ayat 1-3 dalam Tafsir Prof Quraish Shihab Pandangan Ulama tentang Permainan Remi dan Domino (3) إِذَا زُلْزِلَتِ الْأَرْضُ زِلْزَالَهَا (1) وَأَخْرَجَتِ الْأَرْضُ أَثْقَالَهَا (2) وَقَالَ الْإِنْسَانُ مَا لَهَا iżā zulzilatil-arḍu zilzālahā. wa akhrajatil-arḍu aṡqālahā. yauma`iżin tuḥaddiṡu akhbārahā Contohbacaan idgham bighunnah dalam Surat Az Zalzalah dan Surat Al-Humazah. Freepik. Setelah mengetahui hukum bacaan tajwid, perhatikan contoh bacaan yang terdapat pada kedua surat ini untuk mengetahui lebih jelas lagi mengenai hukum bacaan tajwid idgham bighunnah. 1. QS. Az Zalzalah Ayat 6 ArtiBahasa Indonesia Qs Al Zalzalah 1 Apabila bumi digoncangkan dengan goncangannya (yang dahsyat), 2 dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya, 3 dan manusia bertanya: "Mengapa bumi (jadi begini)?", 4 pada hari itu bumi menceritakan beritanya, Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd. Al Quran berkali-kali menggambarkan tentang dahsyatnya hari kiamat. Salah satunya di dalam surat pendek Al Zalzalah yang akan kita bahas kali ini. Surat Al Zalzalah merupakan surat ke-99 dalam Al-Qur’an, terdiri dari 8 ayat dan tergolong pada surat Madaniyah. Nama Al Zalzalah diambil dari kata Zilzaal yang berarti goncangan’ dan terdapat pada ayat pertama surat ini. Bacaan Surat Al Zalzalah Arab dan Latin Beserta Artinya بِسْــــــــــــــــــــمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِـــــــــــــــــــــــيمِ 1 Apabila bumi diguncangkan hingga gempar, Iza zulzilatil-ardu zilzalaha إِذَا زُلْزِلَتِ الْأَرْضُ زِلْزَالَهَا 2 serta bumi mengeluarkan hal-hal yang terpendam dari dalamnya, Wa akhrajatil-ardhu asqalaha وَأَخْرَجَتِ الْأَرْضُ أَثْقَالَهَا 3 sehingga manusia mengatakan “Ada apa dengan ia?” wa qalal-insanu ma laha وَقَالَ الْإِنسَانُ مَا لَهَا 4 pada Hari itu ia menjelaskan riwayatnya; Yauma izin tuhaddiu akhbaraha يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا 5 karena sungguh Tuhanmulah yang kelak memerintahkan ia. Bi anna rabbaka auha laha بِأَنَّ رَبَّكَ أَوْحَىٰ لَهَا 6 Pada Hari itu umat manusia bermunculan dari kubur dalam keadaan berkelompok-kelompok, supaya diperlihatkan kepada mereka; berbagai amal mereka, Yauma iziy yasdurun-nasu asyatatal liyurau a’malahum يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ النَّاسُ أَشْتَاتًا لِّيُرَوْا أَعْمَالَهُمْ 7 barangsiapa yang memperbuat kebaikan seukuran zarrah, maka kelak orang itu akan mendapati hal tersebut, fa may ya’mal misqala zarratin khairay yarah فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ ​ 8 sedangkan barangsiapa yang memperbuat kejahatan seukuran zarrah, maka kelak orang itu akan mendapati hal tersebut. wa may ya’mal misqala zarratin syarray yarah وَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ Artikel terkait 23 Surat Pendek yang Bisa Dibaca untuk Salat, Ajarkan pada Si Kecil! Surat Al Zalzalah Diturunkan di Kota Madinah Surat Al Zalzalah termasuk surat Madaniyah, artinya surat ini diturunkan setelah Nabi Muhammad SAW. hijrah ke Madinah. Adapun asbabun nuzul atau asal-usul turunnya surat ini, menurut Jalaluddin As-Suyuthi, yakni kala itu kaum Muslimin berpikir bahwa perbuatan baik yang kecil tidak akan mendatangkan pahala. Begitu pula dosa-dosa kecil tidak akan mendapat siksa. Mereka berpikir bahwa Allah hanya menyiksa orang-orang yang melakukan dosa besar. Untuk memperbaiki kesalahpahaman tersebut, Allah mewahyukan surat Al Zalzalah. Pada masa sahabat, banyak yang menamai surat ini dengan nama Idza Zulzilat. Ada pula yang menamainya Al Zilzal. Ketiga nama ini diambil dari ayat pertama. Kandungan Surat Al Zalzalah Mengutip dari Republika, menurut tafsir Al Mishbah oleh Prof. Quraish Shihab, berikut tafsir dan kandungan surat Al-Zalzalah Ayat 1 hingga 4 iżā zulzilatil-arḍu zilzālahā. wa akhrajatil-arḍu aṡqālahā. wa qolal insanu maa lahaa. yauma`iżin tuḥaddiṡu akhbārahā “Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan yang dahsyat, dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat yang dikandungnya, dan manusia bertanya “Mengapa bumi menjadi begini?” Allah mengatakan apabila, artinya itu pasti terjadi. Ketika Bumi digoncangkan dengan goncangannya yang dahsyat. Di seluruh penjuru Bumi juga, tanpa kecuali, telah mengeluarkan beban-beban berat yang terkandung di dalamnya. Beban berat yang dikandung Bumi dapat berupa seperti barang-barang tambang, bahkan mayat manusia, dan lainnya. Semuanya bertanya-tanya dalam hati keheranan. “Apa yang terjadi padanya sehingga dia bergoncang demikian dahsyat dan mengeluarkan isi perutnya?” Kata idzâ digunakan Al Quran untuk sesuatu yang pasti akan terjadi. Berbeda dengan kata in yang biasa digunakan untuk sesuatu yang belum atau jarang terjadi. Kata lau’ juga berbeda yang digunakan untuk mengandaikan sesuatu yang mustahil terjadi. Dengan demikian ayat di atas mengisyaratkan kepastian terjadinya goncangan Bumi. Sementara penggunaan kata al-ardh atau Bumi pada ayat kedua mengisyaratkan goncangan dan keluarnya isi perut Bumi yang terjadi di seluruh penjuru tanpa kecuali. Kata tersebut juga membedakan goncangan kiamat dengan goncangan gempa yang pernah terjadi sebelumnya. Sebab gempa hanya terjadi di setitik wilayah, tidak meliputi segala penjuru. Artikel terkait Tafsir Surat Al Humazah, Peringatan Keras Bagi yang Suka Ngerumpi Ayat 5 hingga 6 Bi`anna rabbaka auḥā lahā. yauma`iżiy yaṣdurun-nāsu asytātal liyurau a’mālahum. fa may ya’mal miṡqāla żarratin khairay yarah. “Pada hari itu bumi menceritakan beritanya, karena sesungguhnya Tuhanmu telah mewahyukan kepadanya. Pada hari itu manusia kembali dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam, supaya diperlihatkan amal-amal mereka.” Keheranan manusia tidak berlanjut lama. Pertanyaan mereka tentang mengapa bumi jadi begini’ pun segera terjawab. Bumi lantas menyampaikan beritanya terkait sebab goncangan dahsyat tersebut. Itu semua karena sesungguhnya Tuhan yang Maha Memelihara telah mewahyukan kepada Bumi untuk melakukan hal tersebut. Pada hari itu manusia kembali, yang artinya bangkit dengan cepat dari kuburnya menuju Tuhan untuk dilaksanakan perhitungan di satu tempat yang ditentukan. Tempat tersebut adalah Padang Mahsyar. Dan manusia bangkit dalam keadaan yang bermacam-macam, sesuai tingkat keimanan dan pahala ataupun dosa yang diperbuat selama di dunia. Imam Ahmad dan At-Tirmidzi dalam riwayatnya menyatakan makna akhbârahâ atau berita-beritanya, bahwa Rasulullah SAW membaca ayat ini lalu menjawab “Allah dan Rasul-Nya yang mengetahui.” “Rasulullah SAW. bersabda “berita-beritanya adalah bahwa Bumi menyaksikan setiap perbuatan manusia, baik lelaki maupun perempuan. Bumi pun berkata, si A melakukan pekerjaan ini dan itu di atas permukaanku’.” Atas dasar riwayat tersebut, agaknya Rasulullah SAW menganjurkan seseorang yang telah salat dan ingin salat lagi sesudahnya, agar berpindah selangkah dua langkah dari tempatnya semula. Hal ini untuk menambah kesaksian Bumi terkait ibadah solat kita. Sementara itu, ulama memahami bahwa maksud dari kata berita bumi’ itu sebagai permisalan, yaitu keadaannya yang seperti itu bagaikan memberitahukan kepada semua pihak yang ingin tahu, semua berlangsung atas perintah Allah. Perintah Allah adalah takwini yakni perintah yang mengakibatkan wujudnya sesuatu dengan kehendak Allah dan dilukiskan oleh sekian ayat dengan kalimat kun fa yakun. Ada juga yang memahami penyampaiannya itu dalam pengertian hakiki, yakni memang Allah memberi Bumi kuasa dan kemampuan untuk menyampaikan. Namun, bukan berarti Bumi itu berucap. Ibaratnya seperti penggunaan simbol lampu lalu lintas. Jika lampu merah, maka itu artinya berhenti. Demikian makna dari berita’ Bumi. Artikel terkait Bacaan dan Pesan Surat At Takatsur, Hidup Jangan Hedon dan Bermegah-megahan Ayat 7 hingga 8 Selanjutnya pada akhir surat Al Zalzalah, Allah menegaskan bahwa perbuatan sekecil apapun pasti dicatat dan akan menerima balasan. “Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat balasannya Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat balasannya pula.” Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Yazid ibnu Harun, telah menceritakan kepada kami Jarir ibnu Hazim, telah menceritakan kepada kami Al-Hasan, dari Sa’sa’ah ibnu Mu’awiyah pamannya Farazdaq, bahwa ia datang menghadap kepada Nabi Saw., maka Beliau membacakan kepadanya firman Allah Swt. “Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat balasannya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat balasannya pula. Lalu ia berkata, “Sudah cukup bagiku ayat ini, aku tidak peduli bila tidak mendengarkan yang lainnya.” Hal yang sama juga telah diriwayatkan oleh Imam Nasai di dalam kitab tafsir, dari Ibrahim ibnu Muhammad ibnu Yunus Al-Mu-addib, dari ayahnya, dari Jarir ibnu Hazim, dari Al-Hasan Al-Basri yang mengatakan bahwa telah menceritakan kepada kami Sa’sa’ah pamannya Farazdaq, kemudian disebutkan Di dalam kitab Sahih Bukhari disebutkan bahwa telah diriwayatkan dari Adiy secara marfu’ “Hindarilah neraka, sekalipun dengan menyedekahkan separo buah kurma, dan sekalipun dengan kalimat yang baik.” Demikian bacaan dan kandungan surat Al Zalzalah. Semoga menjadi pengingat bahwa kebaikan maupun keburukan kita sekecil apapun, ada ganjarannya di sisi Allah. *** Baca juga Surat Al Maun Bacaan, Kota Diturunkan, dan Maknanya Kandungan Surat Al Kafirun Beserta Bacaan dan Maknanya Surat Al Ala Bacaan, Kota Diturunkan, dan Maknanya Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android. Assalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Di pagi yang cerah ini, kami akan membahas analisis hukum tajwid Al-Quran Surat Al-Zalzalah Ayat 1-8 lengkap dengan penjelasannya. Sangat penting kita mengetahui ilmu tajwid. Sulit untuk bisa membaca Al-Quran dengan baik bila tidak mengetahui ilmu tersebut Untuk menganalisa secara mendalam berkenaan tentang hukum tajwid dari surat tersebut maka kita simak bersama berikut ini. Ada pun keterangan lengkap dari nomor-nomor di atas yakni 1. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf dzal berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 2. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf hamzah. Dibaca secara jelas. 3. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf zai berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 4. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ha berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu huruf hamzah, huruf yang disukun, huruf diwaqaf, dan huruf bertasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 5. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf hamzah. Dibaca secara jelas. 6. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf qaf berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 7. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ha berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu huruf hamzah, huruf yang disukun, huruf diwaqaf, dan huruf bertasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 8. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf qaf berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 9. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf hamzah. Dibaca secara jelas. 10. Ikhfa karena huruf nun sukun bertemu huruf sin. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan huruf nun mati, sikap lidah dan bibir dipersiapkan menempati huruf sin. 11. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf sin berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. Baca juga Posisi Imam dan Makmum Wanita Dalam Shalat Berjamaah. 12. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf mim berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 13. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ha berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu huruf hamzah, huruf yang disukun, huruf diwaqaf, dan huruf bertasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 14. Mad lin karena huruf wau sukun didahului oleh huruf ya berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat. 15. Ikhfa karena huruf ta berharakat kasrah tanwin bertemu huruf ta. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. 16. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ba berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 17. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ha berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu huruf hamzah, huruf yang disukun, huruf diwaqaf, dan huruf bertasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 18. Ghunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. 19. Mad lin karena huruf wau sukun didahului oleh huruf hamzah berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat. 20. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ha' berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 21. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ha berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu huruf hamzah, huruf yang disukun, huruf diwaqaf, dan huruf bertasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 22. Mad lin karena huruf wau sukun didahului oleh huruf ya berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat. Baca juga Doa Memakai Pakaian Biasa Lengkap Arab Latin dan Artinya . 23. Idgham bighunnah karena huruf dzal berharakat kasrah tanwin bertemu huruf ya bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat. 24. Terdapat tiga hukum dalam hal ini, pertama alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah nun. Dibaca idgham masuk ke huruf nun . Kedua, ghunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. Ketiga, mad asli atau mad thabi’i karena huruf nun berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 25. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ta berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 26. Idgham bilaghunnah karena huruf ta' berharakat fathah tanwin bertemu huruf lam tasydid. Dibaca lebur tanpa dengung. Bunyi tanwin hilang. 27. Mad lin karena huruf wau sukun didahului oleh huruf ra berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat. 28. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf mim berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 29. Idgham bighunnah karena huruf nun sukun bertemu huruf ya bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat. 30. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf qaf berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu huruf hamzah, huruf yang disukun, huruf diwaqaf, dan huruf bertasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 31. Idzhar sebab huruf ta berharakat kasrah tanwin bertemu huruf kha. Dibaca jelas tidak berdengung sama sekali. 32. Mad lin karena huruf ya sukun didahului oleh huruf kha berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat. 33. Idgham bighunnah karena huruf ra berharakat fathah tanwin bertemu huruf ya bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat. Baca juga Doa Lailatul Qadr Lengkap Arab Latin dan Artinya . 34. Idgham bighunnah karena huruf nun sukun bertemu huruf ya bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat. 35. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf qaf berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu huruf hamzah, huruf yang disukun, huruf diwaqaf, dan huruf bertasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 36. Ikhfa karena huruf ta berharakat kasrah tanwin bertemu huruf syin. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan huruf nun mati, sikap lidah dan bibir dipersiapkan menempati huruf syin. 37. Idgham bighunnah karena huruf ra berharakat fathah tanwin bertemu huruf ya bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat. Nah, setelah kita mengetahui hukum-hukum tajwidnya, langsung kita mempraktekkannya. Rutinkan membaca Al-Quran setiap hari. Semoga sukses semuanya. Wassalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Assalamu'alaikum, pada artikel ini akan diuraikan analisa hukum tajwid surat Al Zalzalah ayat dari wikipedia, Surah Az-Zalzalah bahasa Arabالزلزلة adalah surat ke-99 dalam Al-Qur'an. Surat ini terdiri atas 8 ayat dan tergolong pada surat Madaniyah. Surat ini diturunkan setelah surah An-Nisa'. Nama Az-Zalzalah diambil dari kata Zilzaal yang berarti 'goncangan' dan terdapat pada ayat pertama surat ini diterbitkan bertujuan untuk membantu umat Islam memahami hukum tajwid secara benar. Adapun prakteknya, setiap muslim dianjurkan untuk tetap belajar kepada seorang guru secara kehidupan sehari-hari, kita dianjurkan istiqamah membaca Al-Quran karena ini adalah ibadah yang berpahalaSebelum mempelajari hukum tajwid Al Zalzalah ayat 1-8 mari kita baca teks arab, latin serta terjemahannya dibawah بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِبِسْمِ اللّٰهِ الرَّحمٰنِ الرَّحِيْمِاِذَا زُلْزِلَتِ الْاَ رْضُ زِلْزَا لَهَا izaa zulzilatil-ardhu zilzaalahaa"Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat," QS. Az-Zalzalah 99 Ayat 1.وَاَ خْرَجَتِ الْاَ رْضُ اَثْقَا لَهَا wa akhrojatil-ardhu asqoolahaa"dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat yang dikandungnya," QS. Az-Zalzalah 99 Ayat 2.وَقَا لَ الْاِ نْسَا نُ مَا لَهَا wa qoolal-ingsaanu maa lahaa"dan, manusia bertanya, "Apa yang terjadi pada bumi ini?"" QS. Az-Zalzalah 99 Ayat 3.يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ اَخْبَا رَهَا yauma-izing tuhaddisu akhbaarohaa"Pada hari itu bumi menyampaikan beritanya," QS. Az-Zalzalah 99 Ayat 4.بِاَ نَّ رَبَّكَ اَوْحٰى لَهَا bi-anna robbaka auhaa lahaa"karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan yang demikian itu padanya." QS. Az-Zalzalah 99 Ayat 5.يَوْمَئِذٍ يَّصْدُرُ النَّا سُ اَشْتَا تًا ۙ لِّيُرَوْا اَعْمَا لَهُمْ yauma-iziy yashdurun-naasu asytaatal liyurou a'maalahum"Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan berkelompok-kelompok, untuk diperlihatkan kepada mereka balasan semua perbuatannya." QS. Az-Zalzalah 99 Ayat 6.فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَا لَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗ fa may ya'mal misqoola zarrotin khoiroy yaroh"Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat balasannya." QS. Az-Zalzalah 99 Ayat 7.وَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَا لَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَّرَهٗwa may ya'mal misqoola zarroting syarroy yaroh"Dan barang siapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat balasannya." QS. Az-Zalzalah 99 Ayat 8.Tajwid surat Al Zalzalah ayat 1Mad thabi'iاِذَا زُلْزِلَتِTajwid pada kata diatas adalah Mad thabi'i mad ashli, sebab huruf alif mati setelah رْضُTajwid pada kata diatas adalahAlif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Hamzah, cirinya ada tanda Ra dibaca tafkhim tebal, sebab disukun oleh huruf berharakat لَهَاTajwid pada kata diatas adalah Mad thabi'i mad ashli, sebab huruf alif mati setelah fathah. Panjangnya adalah 1 alif dua harakat.Tajwid surat Al Zalzalah ayat 2Alif lam qomariyahوَاَ خْرَجَتِ الْاَ رْضُ اَثْقَا لَهَاTajwid pada kalimat diatas adalahHuruf Ra dibaca tafkhim tebal, sebab berharakat lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf thabi'i mad ashli, sebab huruf alif mati setelah surat Al Zalzalah ayat 3وَقَا لَTajwid pada kata diatas adalah Mad thabi'i mad ashli, sebab huruf alif mati setelah ausathالْاِ نْسَا نُ مَا لَهَاTajwid pada kata diatas adalahAlif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Ausath pertengahan, sebab Nun sukun menghadapi huruf Sin. Cara membacanya adalah bacaan ikhfa dan ghunnahnya sama atau thabi'i mad ashli, sebab huruf alif mati setelah surat Al Zalzalah ayat 4Ikhfa aqrabيَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُTajwid pada kata diatas adalahHuruf lin haraf lin, sebab huruf Wawu mati setelah Aqrab dekat, sebab tanwin kasrah menghadapi huruf Ta, cara membaca ikhfa aqrab adalah suara nun mati atau tanwin mendekati bunyi "N". Kemudian suara ditahan dua ketukan agar tidak tertukar dengan bacaan Raاَخْبَا رَهَاTajwid pada kata diatas adalahMad thabi'i mad ashli, sebab huruf alif mati setelah Ra dibaca tafkhim tebal, sebab berharakat surat Al Zalzalah ayat 5Ghunnahبِاَ نَّTajwid pada kata diatas adalah Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid. Cara membacanya huruf nun dibaca dengan dengung ditahan antara 2-3 pada kata diatas adalah Huruf Ra dibaca tafkhim tebal, sebab berharakat linاَوْحٰى لَهَاTajwid pada kata diatas adalahHuruf lin haraf lin, sebab huruf Wawu mati setelah ashli mad thabi'i, sebab fathah berdiri diatas huruf Ha, dan huruf Alif mati setelah surat Al Zalzalah ayat 6Idgham bighunnahيَوْمَئِذٍ يَّصْدُرُ النَّا سُTajwid pada kalimat diatas adalahHuruf lin haraf lin, sebab huruf Wawu mati setelah bighunnah idgham ma'al ghunnah, sebab tanwin kasrah menghadapi huruf Ya, lalu bacaannya lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf Nun, cirinya ada tanda tasydid. Cara membaca alif lam syamsiyah yaitu dengan mengidghamkan memasukkan huruf lam kedalam huruf yang ada didepannya, jadi bunyi huruf lam-nya tidak sebab huruf Nun thabi'i mad ashli, sebab huruf alif mati setelah bila ghunnahاَشْتَا تًا ۙ لِّيُرَوْا اَعْمَا لَهُمْTajwid pada kalimat diatas adalahMad thabi'i mad ashli, sebab huruf alif mati setelah bila ghunnah tidak dengung, sebab tanwin fathah menghadapi huruf lin haraf lin, sebab huruf Wawu mati setelah surat Al Zalzalah ayat 7فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَا لَTajwid pada kalimat diatas adalahIdgham bighunnah idgham ma'al ghunnah, sebab nun mati menghadapi huruf thabi'i mad ashli, sebab huruf alif mati setelah halqiذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗTajwid pada kalimat diatas adalahHuruf Ra dibaca tafkhim tebal, sebab berharakat halqi, sebab tanwin kasrah menghadapi huruf lin haraf lin, sebab huruf Ya mati setelah bighunnah idgham ma'al ghunnah, sebab tanwin fathah menghadapi huruf surat Al Zalzalah ayat 8وَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَا لَTajwid pada kalimat diatas adalahIdgham bighunnah idgham ma'al ghunnah, sebab nun mati menghadapi huruf thabi'i mad ashli, sebab huruf alif mati setelah شَرًّا يَّرَهٗTajwid pada kalimat diatas adalahHuruf Ra dibaca tafkhim tebal, sebab berharakat Ausath pertengahan, sebab Tanwin Kasrah menghadapi huruf Syin. Cara membacanya adalah bacaan ikhfa dan ghunnahnya sama atau bighunnah idgham ma'al ghunnah, sebab tanwin fathah menghadapi huruf surat Al Zalzalah ayat 1-8Tafsir Lengkap Kemenag1. 1 Dalam ayat ini, Allah mengungkapkan bahwa bumi bergeletar dan berguncang 2 Dalam ayat ini, Allah menyatakan bahwa pada hari terjadi kegun-cangan itu, karena dahsyatnya, bumi menghamburkan isi perutnya yang terpendam berupa logam, harta simpanan, dan mayat-mayat dari 3 Dalam ayat ini, Allah mengungkapkan bahwa orang-orang yang mengalami dan menyaksikan kejadian yang dahsyat dan membuat terperanjat orang-orang yang melihatnya, berkata, “Apa gerangan yang terjadi pada bumi. Ini belum pernah terjadi sebelumnya?”5. 4-5 Dalam ayat ini, Allah menyatakan bahwa ketika terjadinya keguncangan yang dahsyat itu, saat bumi bergetar dan mengalami kehancuran serta kerusakan, seakan-akan ia menjelaskan kepada manusia bahwa kejadian yang belum pernah terjadi ini tidak menurut ketentuan yang berlaku bagi alam semesta dalam keadaan menjelaskan bahwa sebab terjadinya keguncangan tersebut adalah atas perintah-Nya semata. Ketika bumi diperintahkan hancur, maka bumi akan hancur dasarnya ayat 1-5 di atas berkenaan dengan hari kiamat. Namun dari skala lebih kecil ayat-ayat tersebut dapat ditafsirkan dengan proses geologi terjadinya gempa, yang sudah barang tentu besarannya jauh lebih kecil dibanding kejadian kiamat telah dijelaskan sebelumnya menurut kajian ilmiah bahwa lempengan-lempengan kulit bumi bergerak dan saling berinteraksi satu sama lain. Pada tempat-tempat saling bertemu, pertemuan lempengan ini menimbulkan gempa bumi. Sebagai contoh adalah Indonesia yang merupakan tempat pertemuan tiga lempeng Eurasia, Pasifik, dan Indo-Australia. Bila dua lempeng bertemu, maka terjadi tekanan beban yang terus menerus, dan bila lempengan tidak tahan lagi menahan tekanan beban tersebut, maka lepaslah beban yang telah terkumpul ratusan tahun itu, dan dikeluarkan dalam bentuk gempa hari itu bumi menceritakan beritanya. Beban berat yang dikeluarkan dalam bentuk gempa bumi, merupakan satu proses geologi yang berjalan bertahun-tahun. Begitu seterusnya, setiap selesai beban dilepaskan, kembali proses pengumpulan beban terjadi. Proses geologi atau berita geologi ini dapat direkam baik secara alami maupun dengan menggunakan peralatan geofisika ataupun geodesi lihat juga an-Naml/27 88, At Tur/52 6. Telaah tentang gempa bumi dapat dilihat pula pada Surah an-Naba'/78 6 Dalam ayat ini, Allah menerangkan bahwa pada hari terjadinya kerusakan dan kehancuran bagi bumi serta terjadinya alam baru dan hidup baru, muncullah manusia dalam keadaan yang berbeda-beda dan berkelompok. Orang-orang yang beramal baik tidak sama dengan orang-orang jahat. Orang-orang yang taat tidak sama dengan orang yang berbuat maksiat. Mereka muncul untuk diperlihatkan Allah kepada mereka apa yang telah mereka lakukan dan untuk memetik hasil usaha mereka selama hidup di 7-8 Dalam ayat-ayat ini, Allah merincikan balasan amal masing-masing. Barang siapa beramal baik, walaupun hanya seberat atom niscaya akan diterima balasannya, dan begitu pula yang beramal jahat walaupun hanya seberat atom akan merasakan balasannya. Amal kebajikan orang-orang kafir tidak dapat menolong dan melepaskannya dari siksa karena kekafirannya. Mereka akan tetap sengsara selama-lamanya di dalam neraka. Demikianlah analisa hukum tajwid surat Al Zalzalah ayat 1-8 beserta tafsirnya, silahkan share semoga bermanfaat dan menjadi amal kebaikan bagi kita semua, aamiin.

hukum bacaan surat al zalzalah